Bicara ku :
“kadang gundah tiada bernoktah. kadang indah tidak lagi bermadah. Perjuangan hidup lumrahnya diselang seli fitnah dan fikrah. Ceria sang manusia pada manusia kadang lakonan semata. Tangis sang insan pada insan kadang tak memberi makna.Aku manusia punah ,sarat dengan fitnah dalam madah.Siang hari aku kadang teraba dalam kegelapan hati. malam pula silau dengan cerahnya api maksiat . Hati hati agar dosa tak dapat dihidu , bikin malu kalau aib nya sudah berbau.”
Madah ringkas dari hati yang punah.